Home » Pengalaman » Sales Is A Numbers Game

Sales Is A Numbers Game


7 Juli 2025·Maulana Ahsan·4 min read


Sebenernya gw ngerasa belum layang ngomongin soal hal ini, tapi setidaknya ijinkan gw untuk share pengalaman gw sebagai seorang sales pemula ini...

Dulu gw pikir jualan adalah soal keberuntungan.

Tentang seberapa bagus copywriting kita. Seberapa menggoda bonus yang kita tawarkan. Tentang warna tombol CTA, atau jam posting yang katanya “prime time”. Gw pikir, ketika ada satu orang beli, itu karena gw lagi hoki. Karena ada satu momen ajaib yang bikin orang itu mengeluarkan uangnya.

Tapi ternyata… bukan itu.

Sekarang gw lagi jualan produk digital. Ebook-ebook yang gw tulis sendiri, dari pengalaman gw belajar bahasa Jepang sebagai seorang pelajar otodidak. Niatnya bukan cuma cari uang, tapi juga pengen berbagi cara belajar yang seru, yang gw temuin dari perjalanan gw selama ini.

Lalu gw mulai pasang iklan.

Meta Ads. Traffic. Landing page. Pixel. Funnel.

Semua istilah yang dulu asing, sekarang jadi makanan sehari-hari. Awalnya gw berharap "semoga iklan ini cuan". Tapi lama-lama gw belajar sesuatu yang lebih penting dari sekadar harapan:

Sales bukan soal keberuntungan saja.
Sales adalah sebuah permainan angka.

Sales Is A Numbers Game

Pelajaran penting yang gw dapetin semenjak gw menjalani aktivitas beriklan ini adalah mulai ngerti "Kebiasaan Market". Karena seluruh data dari iklan itu tercatat rapih di google sheet gw... Gw jadi tau angka rata rata dari setiap kebiasaan market yang sering disebut sebagai funnel.

Misalnya begini: Setiap 100 orang yang datang ke landing page, rata-rata cuma 1 orang yang beli.
Bukan karena copywriting-nya jelek atau produknya gak menarik, tapi emang begitulah cara funnel bekerja. Agak gak realistis kalo lu berharap 100 orang yang masuk ke landing page itu beli semua.

Artinya?

Kalau gw pengen 10 orang beli, maka gw harus datengin 1000 orang.
Kalau pengen 100 orang beli, maka 10.000 pengunjung adalah harga yang harus dibayar.

Bukan harapan.
Bukan doa.
Tapi Angka.

Dan angka itu… cenderung konsisten secara rata rata.
Gw mulai liat pola. Mulai kenal rasio-rasio yang berulang. Klik, add to cart, checkout, purchase. Semua punya prosentasenya sendiri-sendiri. Dan angka-angka itu jalan kayak hukum gravitasi, bisa dipahami, bisa diprediksi, asal sabar ngeliatin datanya.

Meskipun tentu saja "TIDAK ADA ANGKA YANG PASTI" ketika menjalankan sebuah campaign untuk sales, karena setiap detik market selalu berubah, namun memiliki kecenderungan mengikuti pola yang biasanya.

Sehingga kita jadi punya gambaran berapa uang yang harus kita spend, jika kita pengen memperbesar hasil dari penjualan kita.

Masalah Sales Pemula

Masalahnya… sering kali perasaan gw lebih cepet panik daripada datanya.
Baru sehari gak ada sales, langsung muncul pikiran:

“Produknya gak laku ya?”
“Atau iklannya salah?”
“Harus ganti desain kali?”

Padahal setelah gw cek, ternyata hari itu baru masuk 50 orang. Masih setengah jalan menuju 1 sales.
Tapi otak gw yang kebanyakan overthinking, keburu ribut sendiri.

Karena dulu gw kira sales itu hasil dari usaha dan teknik rahasia yang bikin orang mau transfer. Padahal kenyataannya, dia adalah hasil dari sistem yang kerja kalau dikasih cukup waktu dan cukup jumlah.

Ini bikin gw mulai ubah cara mikir. Kalau dulu gw takut nambah budget iklan, sekarang gw mulai ngitung. Bukan pake feeling, tapi pake rasio yang udah kejadian.

Kalau 500 ribu bisa hasilin 1 juta,
kenapa takut keluarin 1 juta buat hasilin 2 juta?

Kalau 1 sales datang dari 100 pengunjung, maka tugas gw bukan mikir kenapa orang gak beli, tapi bawa lebih banyak orang masuk. Satu-satunya cara mempercepat hasil adalah mengalikan jumlah upayanya.

Sales bukan soal siapa yang paling jago nulis aja. Tapi siapa yang paling konsisten datengin traffic.

Perubahan Mindset

Dulu gw pengen semuanya cepet. Sekarang gw lebih pengen semuanya terukur.

Dulu gw ngotot ubah desain, nulis ulang headline, atau tambahin urgency palsu. Sekarang gw lebih milih duduk tenang dan liat angka yang bicara. Karena angka gak pernah bohong. Angka gak drama. Angka gak caper minta pujian.

Dia cuma bilang:
Kalau mau hasil lebih besar, tinggal dikalikan aja traffic-nya.

Akhir akhir ini, gw lagi belajar jadi orang yang percaya proses. Bukan proses yang abstrak. Tapi proses yang bisa diukur. Yang bisa dievaluasi.

Dan kalau hari ini belum closing, gw gak panik.

Gw cuma buka dashboard, terus tanya:
Udah berapa orang yang dateng hari ini?
Kalau belum 100, berarti emang belum gilirannya.

Karena sales… bukan tentang hari baik. Bukan tentang feeling. Bukan tentang ramalan bintang.

Sales is a numbers game.

Kategori:Pengalaman
Maulana Ahsan Profile

Maulana Ahsan

Seorang pekerja kantoran yang menyukai anime, manga dan budaya Jepang.
Pemilik akun social media @kejepangan.


Suka dengan tulisan di Blog Tulisan Ahsan? Lu bisa memberikan dukungan dengan berdonasi atau bagikan konten ini di sosial media. Terima kasih atas dukungan kamu!