MENS REA
📅 2 September 2025·👤 Maulana Ahsan·📖 6 min read

Gw pengen banget nulis ini dari tanggal 30 Agustus 2025 kemarin, tapi baru bisa merealisasikan di hari ini tanggal 2 September 2025.
Tentang pengalaman hidup yang gak akan pernah gw lupakan, karena jujur sebagai gen Z gw gak pernah merasakan ketegangan kayak gini, dan pengen gw tulis... sekedar kebiasaan gw ketika menemui hal menarik di hidup gw, gw akan tulis biar ada dokumentasinya.
Semua bermula ketika akhir tahun 2024, gw dan 3 orang teman di kantor merencanakan untuk nonton stand up comedy special show dari Pandji Pragiwaksono yang berjudul MensRea. Stand up comedy yang bahasan nya full soal politik.
Singkat cerita kami ber empat membeli tiket silver saat presale, per orangnya 500rb-an. Setelah beli kita lupain tuh, karena emang masa tunggunya panjang.
Show nya di Agustus, beli tiketnya di Januari.
Gak kerasa tiba tiba udah Agustus aja, dan seminggu sebelum acara gw kan ke FX Sudirman, beli kacamata sekalian nonton theater JKT48. Pulang dari FX gw ngechat di grup MensRea sekedar mengingatkan aja.
Sekalian gw menawarkan jika ada yang mau berangkat bareng, karena gw sebagai orang yang sering ke area GBK tau lah... rute transportasi umum yang oke untuk ke Indonesia Arena.
Kejadian Sebelum MensRea
Semua berjalan normal sampai pada tanggal 25 Agustus, ada demo di depan kantor DPR. Pada hari itu gw gak ada risau atau takut, karena di Jakarta kan emang sering ada demo, namanya juga pusat pemerintahan.
Jadi ya reaksi gw kayak biasa aja, bahkan di hari itu gw dan beberapa temen kantor lagi makan All You Can Eat di Kintan Buffet karena bertepatan dengan hari gajian.
Hari setelahnya gw masih ngobrolin demo sesuai yang gw tau dari tiktok.
Tiba tiba di tanggal 27 Agustus ada demo susulan yang cukup besar, dan jika ada masa yang besar akan rawan disusupi oleh agenda lain, rawan banget buat ditunggangi oleh pihak yang memiliki kepentingan.
Benar saja, akhirnya ada seorang OJOL yang meninggal karena dilindas oleh mobil Baracuda milik Brimob. Tentu saja ini memicu kemarahan masyarakat terutama ojek online karena memiliki rasa solidaritas.
Gak berhenti sampai situ, tanggal 27, 28, dan 29 juga adalah hari hari yang mencekam di Jakarta, karena ada bentrokan warga sipil dengan aparat.
H-1 MensRea
Pada tanggal 29 Agustus, keadaan Jakarta masih memanas dan belum ada tanda tanda akan reda, bahkan gw baca di X kalau demonstran dipukul mundur dengan gas air mata sampai di IDX (Area SCBD) dan bahkan sampai ke depan FX Sudirman.
Udah kepikiran, karena kayak gak mungkin keadaan akan membaik dalam sekejap.
Malam harinya halte Senen dibakar oleh provokator, dan disusul halte Senayan Bank DKI juga dibakar di tanggal 30 Agustus dini hari.
Sumpah gw sedih banget, karena itu halte yang selalu gw kunjungi ketika mau ke FX atau ke area GBK, kayak ngerasa kehilangan banget.
Akhirnya gw paksa buat tidur, karena kalau nunggu semua reda kayaknya masih belum pasti.
Hari H MensRea
Tanggal 30 Agustus, pagi hari segera gw tanya ke temen temen gw pada hadir atau enggak, soalnya kondisi lagi kacau.
Dan yaaaaa...
Mereka semua tetap mau nonton meskipun kondisi Jakarta masih belum membaik, dan kami merencanakan cara baru untuk ke Indonesia Arena, karena MRT ke Istora Mandiri dan Senayan Mastercard ditutup, TransJakarta juga sedang tidak beroprasi di hari tersebut.
Secara sadar gw ngejokes gini.
"Kita ini goblok ya? masa kita mempertaruhkan nyawa karena sayang kalo kehilangan 500rb"
Awalnya gw pikir ini cuma ngejokes biasa aja.
Kami bertemu di stasiun sudirman, lanjut ke FX dengan gocar karena mau ambil kacamata dulu. Ternyata dapat driver yang gak pro demo, kami ber empat dituduh pendemo karena pakai dresscode hitam, sampe kami mikir apakah driver ini intel? Entahlah.
Ambil kacamata dan langsung ke Indonesia Arena, semua berjalan dengan lancar sampai waktu menjelang sore hari gw dapat banyak pesan dari temen gw gini aman san?
.
Ternyata rumahnya anggota DPR RI, Ahmad Sahroni sedang ramai dan dijarah. Seketika gw cemaaas banget, karena kosan gw gak jauh dari situ, takut kalau ricuh dan dibakar akan ngena juga ke kosan gw, sementara barang barang gw masih di kosan.
Gak tenang banget mau nonton show stand up, tapi coba gw tenang tenangin sih.
MensRea Indonesia
Masuk ke venue meskipun dengan perasaan tidak enak, apalagi pas udah di dalam gak dapet sinyal sama sekali. Yaudahlah toh juga udah gak bisa mantau kondisi via tiktok live, jadi lepasin aja semua kecemasan ini.
Jujur selama 3 jam di dalam venue rasanya lupa semua masalah, termasuk lupa dengan kecemasan gw soal penjarahan tadi.
Openernya mantep, Pandjinya apalagi.
Solid banget materinya, kayak gak dikasih jeda buat hening, penuh dengan ledakan tawa, worth it banget deh pengalaman nonton stand up comedy di Indonesia Arena.
Lalu ditutup dengan ciamik dengan monolog dan refleksi tentang when cat disappear from the world
Gw gak bisa ceritain, intinya tentang seorang anak muda yang menderita penyakit dan dia bertemu dengan iblis yang menawarkan tambahan umur namun dengan konsekuensi.
Point yang gw dapetin... dia tidak minta dimaafkan, tidak minta dipahami, hanya ingin memberikan kesempatan kedua untuk diri sendiri.
Pulang Dari Indonesia Arena
Setelah rangkaian show selesai, kami langsung keluar dari Indonesia Arena, mengecek kabar dan situasi dan ternyata kosan sudah aman dan tidak dibakar massa, mencari transportasi untuk pulang karena sudah malam dan pasti masih banyak transportasi yang belum melayani.
Kami berempat naik taxy blue bird karena mereka sedang ada program kerjasama dengan MensRea, tapi perjalanan lama sekali karena macet dan tidak ada opsi transportasi lainya.
Selama di dalam taxy, gw dapat banyak info dari kawan kawan yang sedang di priok, kalau di priok sedang ricuh di area Polres Jakarta Utara, semua kawan menyarankan gw untuk tidak pulang.
Cek cek berita dan video yang didapatkan temen temen, akhirnya kami memutuskan untuk mengungsi ke kosan temen gw di depok, 3 dari kami kosan di area Jakarta Utara dan semua mengungsi ke Depok.
Perjalanan juga tidak mudah, kami mengejar waktu karena sudah mau kereta terakhir. Jokes yang gw lontarkan siang hari ternyata terjadi begitu mencekam di malam hari.
Tidur sejenak sambil cek cek berita di X, karena IG live dan Tiktok Live sedang dibatasi oleh penguasa.
Setelah semua dirasa aman, pagi hari kami memutuskan untuk pulang, sekalian nyobain skuter listrik yang ada di area Universitas Indonesia via aplikasi Beam.
Alhamdhulillah kami masih aman, dan besokan nya pulang ke priok dengan kondisi baik baik saja.
Pelajaran
Gw sepanjang jalan mikir, ternyata politik itu ngaruh banget di kehidupan gw.
Selama ini gw ngerasa kalau politik itu jauh, karena gak pernah bersinggungan secara langsung. Kalo udah terjadi hal kayak gini mau gak mau harus melek politik dan mengambil porsi kita demi masa depan yang lebih baik.
Sejak kejadian ini gw belajar tentang banyak hal soal politik, bahkan mencari tentang darurat militer dan sebagainya, saking takutnya gw akan masa depan kalau kita gak melek politik.

Maulana Ahsan
Seorang pekerja kantoran yang menyukai anime, manga dan budaya Jepang.
Pemilik akun social media @kejepangan.
Suka dengan tulisan di Blog Tulisan Ahsan? Lu bisa memberikan dukungan dengan berdonasi atau bagikan konten ini di sosial media. Terima kasih atas dukungan kamu!